-->
  • Jelajahi

    Copyright © POTRET PERTANIAN
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pedoman Teknis Budidaya cabe keriting di dataran tinggi (1000-1500) dpl

    Prasetyo Budi
    Kamis, Mei 10, 2012, Kamis, Mei 10, 2012 WIB Last Updated 2021-07-03T11:42:20Z


    masukkan script iklan disini
    foto ini  hasil demplot Brantacol 70 wp dan bleacher 250 EC
    POTRETPERTANIAN.COM - Sahabat potret yang baik, hari ini potret mencoba bergagi bagaimana cara-cara menanam cabe kriting didataran tinggi, yang telah potret lakukan di daerah alahan panjang kabupaten solok sumatera barat, dengan menggunakan bibit cabe lokal, karena di daerah tersebut dialahan panjang telah diuji coba oleh sebagian petani dan potret sendiri dengan menggunakan bibit cabe hibrida yang tidak potret sebutkan mereknya, ternyata hasilnya kurang memuaskan, buah besar dan cepat sekali mengalami busuk sehingga tidak tahan untuk pengiriman jarak jauh, inilah kenapa potret pun menganjurkan untuk menanam cabai lokal alahan panjang yang hasil lumayan banyak diminati daripada cabe dari daerah yng lain, yang terkenal dngan pedasnya dijamin huah huah hehee
    Baik lah sahabat potret yang baik hati, langsung saja y tak banyak mukodimah nanti keburu ngantuk.
    Hal yanbg harus kita lakukan pertama adalah

    Penyiapan Benih
    Benih cabe dapat dibuat sendiri dengan cara sebagai berikut:
    Pilih buah cabe yang matang (merah)
    Bentuk sempurna, segar
    Tidak cacat dan tidak terserang penyakit.
    Kemudian keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang
    Cuci biji lalu dikeringkan.
    Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran dan warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat.

    Bila kesulitan membuat sendiri, benih cabe dapat dibeli di tempat-tempat pembibitan yang ada didaerah kita.
    Benih yang akan ditanam diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung
    dibuang.
    Persemaian
    Sebelum tanam di tempat permanen, sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai yang dapat berupa bak plastik atau kayu dengan ketebalan sekitar 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air(drainase).
    Persiapannya adalah sebagai berikut:
    1. Isikan dalam wadah semai media berupa tanah pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Untuk menghilangkan gangguan hama berikan pestisida sistemik di tanah dengan takaran 10 gr/m2. Media ini disiapkan 1 minggu sebelum penyemaian benih. 
    2. Benih yang akan ditanam, sebelumnya direndam dalam air hangat (50 derajat Celcius) selama semalam, Tambahkan jenis perangsang, seperti GA3 perendaman dengan dosis 10ml : 1 liter air.Tebarkan benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut, akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam diatasnya ditutup selapis tipis tanah. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab. 
    Pembibitan
    Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 1225 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
    sumber gambar http://.www.afangunawan.blogspot.com

    Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau bumbungan plastik bungkus nasi yang dibuat menyerupai polibek atau dari bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke dalamnya campuran tanah, pasir dan pupuk kandang.
    Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hatihati. Pada saat bibit ditanam di bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman ditekantekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya.

    Pembibitan ini bertujuan untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan ke tempat terbuka di lapangan atau pada polybag Pemindahan bibit baru dapat dilakukan setelah berumur 3040 hari. 
    Persiapan Media Tanam dalam Polybag
    ·         Siapkan polybag tempat penanaman yang berlubang kiri kanannya untuk pengaturan air.
    ·         Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah dengan pupuk kandang 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag. Tambahkan pestisida sistemik 24 gr/tanaman untuk mematikan hama pengganggu dalam media tanah.
    ·         Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang ke dalam polybag setinggi 1/3 nya.
    ·         Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl dan 1/3 bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA per tanaman (2/3 bagiannya untuk pupuk susulan). Biarkan selama 3 hari.

    Penanaman di Lapangan
    Siapkan bedengan yang dicampur dengan pupuk kandang
    Jika pH tanah rendah (45) maka lakukan terlebih dahulu pengapuran. Pengapuran dilakukan bersamaan dengan pembuatan bedengan sebarkan kapur, aduk rata, biarkan selama 3 minggu.
    Semprotkan larutan efektif mikro organisme (EM4) atau pupuk organik cair  merata pada permukaan bedengan. Tahap ini kebutuhan pupuk oganik adalah 3-4 liter per hektar.
    Tutup bedengan dengan mulsa plastik. Gunakan kaleng yang diberi arang untuk melubanginya.
    Pindahkan hatihati bibit ke dalam lubang tanam.

    Penanaman
    ·                     Pilih bibit cabe yang baik yaitu pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama penyakit.
    ·                     Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Wadah media bibit harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hatihati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur sendiri. Tanam bibit bibit tepat di bagian tengah, tambahkan media tanahnya hingga mencapai sekitar 2 cm bibir polybag.
    ·                     Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.

    Pemeliharaan Penyiraman
    Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media tanah.
    Pemupukan
    Lakukan pemupukan susulan :
    Pupuk Kimia
    Umur 30 hari setelah tanam : 5 gr Kcl per tanaman. Umur 30 dan 60 hari Setelah tanam : masingmasing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada pemupukan dasar.

    Perompesan
    Perompesan untuk cabe lokal sebenarnya tidak dilakukan karena pada cabe lokal semua tunas baik tunasprimer atau sekunder dapat berproduksi maksimal atau dapat menghasilkan buah,jika yang kita tanam adalah cabe hybrida harus dilakukan pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.

    foto hasil demplot Brantacol 70 WP dan Bleacher 250 EC
    Pengendalian hama,penyakit,dan gulma Hama
    Untuk mengendalikan hama lalat buah penyebab busuk buah, pasang jebakan yang diberi Antraxtan. Sedang untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid dengan insektisida. Yang berbahan aktif abamektin,  
    Jenisjenis hama yang banyak menyerang tanaman cabai antara lain kutu daun dan trips.Kutu daun menyerang tunas muda cabai secara bergerombol. Daun yang terserang akan mengerut dan melingkar. Cairan manis yang dikeluarkan kutu, membuat semut dan embun jelaga berdatangan. Embun jelaga yang hitam ini sering menjadi tanda tak langsung serangan kutu daun.
    Pengendalian kutu daun (Myzus persicae Sulz)
    Apabila tanaman sudah tumbuh semprotkan insektisida dan sedikit fungisida untuk pencegahan terjadinya serangan hama dan penyakit. Serangan hama trips amat berbahaya bagi tanaman cabai, karena hama ini juga vector pembawa virus keriting daun.
    Gejala serangannya berupa bercakbercak putih di daun karena hama ini mengisap cairan daun tersebut. Bercak tersebut berubah menjadi kecokelatan dan mematikan daun. Serangan berat ditandai dengan keritingnya daun dan tunas. Daun menggulung dan sering timbul benjolan seperti tumor.
    Hama trips (Thrips tabaci) dapat dicegah dengan banyak cara
    yaitu:
    ·         Pemakaian mulsa plastik hitam perak
    ·         Pergiliran tanaman
    ·         Penyiangan gulma atau rumputan pengganggu, dan menggenangi lahan dengan air selama beberapa waktu.
    Pemberian pestisida sistemik pada waktu tanam seperti pada pencegahan kutu daun mampu mencegah serangan hama trip juga. Akan tetapi, untuk tanaman yang sudah cukup besar, dapat disemprot dengan insektisida berbahan aktif abamektin terlebih jika pada musim panas, karena pada hari panas serangan trip dan kutudaun atau mizus meningkat.

    Penyakit
    Untuk penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida seperti Brantacol 70 WP. Dosis dan aplikasi masingmasing obat tersebut dapat dilihat pada labelnya.
    Adapun jenisjenis penyakit yang banyak menyerang cabai antara lain antraks atau patek yang disebabkan oleh cendawan Colletotricum capsici dan Colletotricum piperatum, bercak daun (Cercospora capsici), dan yang cukup berbahaya ialah keriting daun (TMV, CMVm, dan virus lainnya). 

    Rekomendasi : 
    Gejala serangan antraks atau patek atau pianggang ialah bercakbercak pada buah, buah kehitaman dan membusuk, kemudian rontok.
    Gejala serangan keriting daun adalah:
    ·         bercak daun ialah bercakbercak kecil yang akan melebar
    ·         Pinggir bercak berwama lebih tua dari bagian tengahnya. Pusat bercak ini sering robek atau berlubang.
    ·         Daun berubah kekuningan lalu gugur.
    ·         Serangan keriting daun sesuai namanya ditandai oleh keriting dan mengerutnya daun, tetapi keadaan tanaman tetap sehat dan segar.

    Selain penyakit keriting daun, penyakit lainnya dapat dicegah dengan penyemprotan fungisida Mandat 80 WP, Brantacol 70 WP, Blacher 250 EC, Konsentrasi yang digunakan cukup 0,20,3%.

    Pupuk susulan
    Untuk didataran tinggi umur cabe lebih panjang jika dibandingkan didaerah panas, oleh sebabitu dianjurkan untuk melakukan pemupukan susulan yang dilakukan sesuai dengan kondisi tanaman atau musim, jika pada musim kemarau pemupukan dilakukan dengan pengocoran untuk dosis disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila musim bagus curah hujan setandar lakukan dengan cara pemupukan dengan memilih jenis pupuk yang mempunyai sifat slowrilese,contohnya NPK BASF, yang 16 16 16, lakukan 20-25hari sekali jika tanaman telah mengasilkan atu telah panen, dengan populasi 5 kg / 1000 btg

    Panen dan Pasca Panen

    Panen
    Panen cabai yang ditanam didataran rendah lebih cepat dipanen dibandingkan dengan cabai dataran tinggi. Panen pertama cabai dataran rendah sudah dapat dilakukan pada umur 7075 hari.
    Sedang di dataran tinggi panen baru dapat dimulai pada umur 45 bulan. Setelah panen pertama, setiap 46 hari sekali dilanjutkan dengan panen rutin.
    Cabai yang sudah berwama merah sebagian berarti sudah dapat dipanen. Ada juga petani yang sengaja memanen cabainya pada saat masih muda (berwarna hijau).
    Pemetikan dilakukan dengan hatihati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah. Kriteria panennya saat ukuran cabai sudah besar, tetapi masih berwama hijau penuh.

    Penentuan umur panen
    Umur panen cabe biasanya tergantung varietasnya, yang ditandai dengan 60% cabe sudah berwarna merah. Untuk dijadikan benih maka cabe dipanen bila buah sudah menjadi merah semua.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini